Kamis, 24 Oktober 2013

Penemuan Kawasan Percandian Muarojambi

Penemuan Kawasan Percandian Muarojambi

Nama muaro jambi pertama kali muncul dari laporan seorang perwira angkatan laut kerajaan inggris bernama S.C.Crooke pada 1883. Crooke melaporkan bahwa ia melihat reruntuhan bangunan dan menemukan sebuah arca yang menggambarkan acra Buddha. Keterangan Crooke ini kemudian di lengkapi T.Adam, seorang belanda yang berkunjung ke jambi pada tahun 1921. Adam juga tidak menyebutkan

Sejarah Kabupaten muaro jambi

 Sejarah Kabupaten
Kabupaten Muaro Jambi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 sebagai pemekaran dari Kabupaten Batang Hari dan secara defacto kegiatan pemerintahan efektif berjalan terhitung tanggal 12 Oktober 1999 bersamaan dengan pelantikan pejabat Bupati sementara menjelang ditetapkannya pejabat Bupati Defenitif,  dengan pusat pemerintahan berada di “Sengeti” Kecamatan Sekernan berjarak 38 KM dari Kota Jambi.
Wilayah Kabupaten Muaro Jambi meliputi eks wilayah administrasi pembantu Bupati batang Hari Wilayah Timur, yang meluputi enam Kecamatan, dan sampai sekarang berkembang menjadi sebelas Kecamatan yaitu :



Kecamatan Sekernan
Kecamatan Maro Sebo
Kecamatan Jaluko
Kecamatan Kumpeh
Kecamatan Kumpeh Ulu
Kecamatan Mestong
Kecamatan Sungai Bahar
Kecamatan Sungai Gelam
Kecamatan Bahar Utara
Kecamatan Bahar Selatan
Kecamatan Taman Rajo



dengan luas wilayah 5.246 KM

Secara Geografis Wilayah Kabupaten Muaro Jambi berada pada posisi strategis karena disamping merupakan hiferland kota Jambi, juga merupakan center point pertemuan lintas timur dan penghubung lintas barat Sumatera, posisi ini sangat menguntungkan secara ekonomis karena akan memacu pertumbuhan perekonomian daerah.



ARTI LOGO

SEPUCUK JAMBI SEMBILAN LURAH

 
Pada logo Provinsi Jambi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 1969 tertera kalimat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

SEJARAH JAMBI

Sejarah Jambi
Rangkaian sejarah perjuangan masyarakat Jambi dipaparkan dalam panil-panil relief yang terdapat di dinding depan dan dalam museum. Rangkaian sejarah tersebut diawali pada masa Kerajaan Melayu Kuno yang berkedudukan di pantai timur Sumatera dengan pusatnya sekitar Jambi. Keberadaan Kerajaan Melayu Kuno ini terdapat pada catatan Dinasti Tang yang memberitakan adanya utusan dari Mo-Lo-Yeu pada tahun 644 dan 645 M.  I-Tsing mencatat tentang kerajaan ini tatkala singgah guna melanjutkan perjalanannya dari Kanton menuju India pada tahun 672. Tinggalan masa Melayu Kuno dapat ditemui berupa sebaran situs percandian di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari yang berpusat di Muarojambi.  Situs percandian terbesar yang diidentifikasikan sebagai situs percandian

Selasa, 22 Oktober 2013

Sejarah Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Sejarah Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi yang bertugas mengumpulkan, menyimpan,

Sultan Thaha Syaifuddin

Sultan Thaha Syaifuddin
Pangeran Ratu Jayaningrat atau Sultan Thaha Syaifuddin merupakan Sultan Jambi terakhir yang berpendirian teguh, tegas, terbuka, lapang dada, berjiwa kerakyatan, dan bertaqwa kepada Allah. Elsbeth Locher-Scholten dalam bukunya yang berjudul Kesultanan Sumatra dan Negara Kolonial menggambarkan karakter Sultan Thaha sebagai seorang yang mempunyai kepribadian kuat dan teguh dalam tindakan-tindakannya. Bahkan Laging Tobias menggambarkan musuh politiknya sebagai sosok yang energik dan bertemperamen panas, tetapi tulus. Walaupun tidak mudah percaya kepada orang asing, dia menaruh kepercayaan besar pada orang-orang asing yang membuktikan kejujuran mereka. Sikap lahiriahnya terhadap Belanda tegas, diplomatis, dan yang paling penting konsisten antara pandangan dan tindakannya (2008: 137).
Saat menaiki tahta Kesultanan Jambi menggantikan kedudukan Sultan Abdurrahman Zainuddin yang wafat tahun 1855, beliau mengeluarkan dikrit sebagai tindakan tegas terhadap Belanda. Tindakan tegas itu