Penemuan Kawasan Percandian Muarojambi
MUARO JAMBI
pengetahuan umum tenntang muaro jambi
Kamis, 24 Oktober 2013
Penemuan Kawasan Percandian Muarojambi
Sejarah Kabupaten muaro jambi
Sejarah Kabupaten
Kecamatan Sekernan
Kecamatan Maro Sebo
Kecamatan Jaluko
Kecamatan Kumpeh
Kecamatan Kumpeh Ulu
Kecamatan Mestong
Kecamatan Sungai Bahar
Kecamatan Sungai Gelam
Kecamatan Bahar Utara
Kecamatan Bahar Selatan
Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 sebagai pemekaran dari Kabupaten Batang Hari dan secara defacto kegiatan pemerintahan efektif berjalan terhitung tanggal 12 Oktober 1999 bersamaan dengan pelantikan pejabat Bupati sementara menjelang ditetapkannya pejabat Bupati Defenitif, dengan pusat pemerintahan berada di “Sengeti” Kecamatan Sekernan berjarak 38 KM dari Kota Jambi.
Wilayah Kabupaten Muaro Jambi meliputi eks wilayah administrasi pembantu Bupati batang Hari Wilayah Timur, yang meluputi enam Kecamatan, dan sampai sekarang berkembang menjadi sebelas Kecamatan yaitu :
Kecamatan Sekernan
Kecamatan Maro Sebo
Kecamatan Jaluko
Kecamatan Kumpeh
Kecamatan Kumpeh Ulu
Kecamatan Mestong
Kecamatan Sungai Bahar
Kecamatan Sungai Gelam
Kecamatan Bahar Utara
Kecamatan Bahar Selatan
Kecamatan Taman Rajo
dengan luas wilayah 5.246 KM
Secara Geografis Wilayah Kabupaten Muaro Jambi berada pada posisi strategis karena disamping merupakan hiferland kota Jambi, juga merupakan center point pertemuan lintas timur dan penghubung lintas barat Sumatera, posisi ini sangat menguntungkan secara ekonomis karena akan memacu pertumbuhan perekonomian daerah.
ARTI LOGO
SEPUCUK JAMBI SEMBILAN LURAH

Pada logo Provinsi Jambi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 1969 tertera kalimat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
SEJARAH JAMBI
Sejarah Jambi

Selasa, 22 Oktober 2013
Sejarah Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Sejarah
Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jambi yang bertugas mengumpulkan, menyimpan,
Sultan Thaha Syaifuddin
Sultan
Thaha Syaifuddin
Pangeran Ratu Jayaningrat atau Sultan
Thaha Syaifuddin merupakan Sultan Jambi terakhir yang berpendirian teguh,
tegas, terbuka, lapang dada, berjiwa kerakyatan, dan bertaqwa kepada Allah.
Elsbeth Locher-Scholten dalam bukunya yang berjudul Kesultanan Sumatra
dan Negara Kolonial menggambarkan karakter Sultan Thaha sebagai
seorang yang mempunyai kepribadian kuat dan teguh dalam tindakan-tindakannya.
Bahkan Laging Tobias menggambarkan musuh politiknya sebagai sosok yang energik
dan bertemperamen panas, tetapi tulus. Walaupun tidak mudah percaya kepada
orang asing, dia menaruh kepercayaan besar pada orang-orang asing yang
membuktikan kejujuran mereka. Sikap lahiriahnya terhadap Belanda tegas,
diplomatis, dan yang paling penting konsisten antara pandangan dan tindakannya
(2008: 137).

Saat menaiki
tahta Kesultanan Jambi menggantikan kedudukan Sultan Abdurrahman Zainuddin yang
wafat tahun 1855, beliau mengeluarkan dikrit sebagai tindakan tegas terhadap
Belanda. Tindakan tegas itu
Langganan:
Postingan (Atom)